Bertani hidroponik saat ini sedang menjadi trend dimasyarakat khusus nya yang tinggal di dearah perkotaan. Pasalnya sebagian orang yang tinggal di kota tidak memiliki lahan yang cukup untuk bertani secara tradisional, sehingga dalam menyalurkan hobi nya, banyak yang lebih memilih sistem hidroponik.
Bertani hidroponik juga dinilai lebih praktis, sehingga tidak menggangu penggangu pekerjaan utama anda. Justru dengan adanya tanaman hidroponik di pekarangan rumah bisa mengurangi tingkat stres anda selama di kantor.
Berbeda dengan bertani secara tradisional yang menjadikan tanah sebagai media tanamnya, bertani hidropinik memiliki beragam media tanam seperti, sekam, rockwool, kerikil, sabut kelapa, hydroton, dan lain sebagainya. Oleh karenanya sistem hidroponik tidak akan mengotori pekarangan rumah anda.
Tertarik bertani hidroponik? berikut hal-hal yang perlu anda ketahui tentang hidroponik.
Kelebihan Sistem Hidroponik
Setidaknya ada lima Kelebihan sistem hidroponik yang perlu anda ketahui.
1. Pengguan pestisida yang lebih sedikit
Pestisida atau bahan kimia umumnya digunakan untuk mengusir hama pada tanaman. Hama pada tanaman hidroponik jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekai.
Ini karena petani hidroponik skala besar kebanyakan membuat green house untuk melindungi tanaman nya dari serangan hama. Itulah mengapa sebagian orang berpendapat jika sayuran hidroponik lebih sehat.
2. Bisa Mengatur masa panen
Meskipun masapanen nya hampir sama dengan cara budidaya konvensional, namun waktupanen sistem hidroponik bisa di atur lebih cepat atau lebih lambat sesuai dengan keinginan petani. Cukup sesuaiakan kadar pemberian nutrisi pada tanaman nya saja.
3. Hasil panen lebih banyak
Hama adalah penyebab tanaman menjadi rusak, sehingga bisa beresiko gagal dipanen. Karena sistem hidroponik cenderung lebih aman dari hama, maka hasil yang didapat ketika panen pun jauh lebih banyak.
4. Tidak mengenal musim
Sistem hidroponik memungkinkan anda untuk menanam jenis tanaman apa saja yang di inginkan meskipun tanamanan tersebut sedang tidak musim.
5. Harga jual relatif lebih mahal
Tidak dipungkiri jika harga jual tanaman hidroponik lebih mahal di bandingkan jenis sayuran yang ditanam secara konvensional. Untuk mengeceknya anda bisa pergi ke supermaket, biasanya tanaman hidroponik di kemas plastik dan ditempatkan di rak terpisah dengan jenis tanaman biasa.
Kekurangan Hidroponik
Dibalik kelebihan yang ada, budidaya sistem hidroponik juga memiliki kekurangan Apa saja?
1.Biaya perawatan yang tinggi
Dibalik kepraktisan yang dirasakan, faktanya bahwa bertani hidroponik itu membutuhkan biaya perawatan yang cukup besar terutama untuk beberapa metode yang membutuhkan pompa aquarium seperti NFT, DFT, dan lain nya.
Untuk skala hobi, anda bisa pilih hidroponik sistem sumbu (wick) yang memanfaatkan box styrofoam atau botol bekas. Dengan sistem tersebut biaya perawatan bisa lebih di tekan.
2. Rutin mengecek kadar nutrisi
Selain biaya perawatan, anda juga harus rutin mengecek kadar nutrisi setiap waktu sesuai umur tanaman. Karena jika tanaman kurang atau kelebihan nutrisi, maka akan sulit untuk berkembang dan bisa beresiko gagal panen.
5 Jenis Sistem Hidroponik Yang Paling Umum Digunakan
1. Sistem Hidroponik Wick
Sistem sumbu atau sistem wick adalah yang paling umum digunakan. Selain biaya yang lebih terjangkau, metode hidroponik sistem wick dinilai lebih sederhana dibanding seistem hidroponik jenis lain nya.
Dalam sistem wick, anda bisa memanfaatkan box styrofoam, bak bekas, ataupun botol bekas. Wadah tersebut berfungsi sebagai penampungan nutrisi yang akan digunakan untuk penyubur tanaman.
Sistem wick ini menggunakan metode kapiler dimana tali atau kain difungsikan sebagai media transfer air nutrisi dari bak penampung pada tanaman. Umumnya tali yang sering dipakai untuk sistem sumbu ini ialah kain flanel.
2. Sistem Hidroponik DFT ( Deep Flow Tecnique )
Selain sistem wick, sistem DFT juga salah satu pilihan terbaik yang cocok untuk petani skala kecil ( skala rumahan ).
Hanya saja sistem ingin memerlukan listrik untuk penggerak pompa yang berfungsi untuk mesirkulasi nutrisi keseluruh akar tanaman.
Umumnya sistem DFT menggunakan paralon dengan bentuk instalasi datar, sehingga air nutrisi mesih tetap menggenang walaupun pompa aquarium sedang tidak beroperasi. Ini bertujuan agar pada saat listrik padam tanaman tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.
3. Sistem Hidroponik NFT ( Nutrient Film Technique )
Sistem NFT sangat cocok untuk para petani hidroponik skala besar ( skala industri ). Sama halnya seperti sistem DFT yang menggunakan perlaon/ gully, hanya saja gully pada sistem NFT buat dengan tingkat kemiringan tertentu. Sehingga tidak akan ada air yang akan menggenang di dalam gully.
Dengan menggunakan sistem NFT, maka pompa aquarium harus tetap bekerja terus menerus agar akar tanaman tetap mendapatkan nutrisi.
4.Sistem Hidroponik Drip Irigasi
Sistem drip irigasi tetes sangat cocok untuk tanaman berukuran besar, seperti, semangka, melon, cabai, tomat, dan lain-lain.
Pemberian nutrisi pada sistem hidroponik drip irigasi dilakukan dengan cara diteteskan pada pot tanaman, sehingga lebih hemat air dan nutrisi.
Untuk media tanam yang biasa digunakan sistem drip irigasi ialah, sekam bakar, pecahan genteng, hydroton, dan lain sebagai nya.
5. Sistem Hidroponik Aquaponik
Jika anda suka memelihara ikan dan tanaman, maka sistem aquaponik ini bisa dijadikan pilihan. Sistem ini mengandalkan bak besar sebagai tempat wadah ikan dan airnya difungsikan sebagai nutrisi bagi tanaman yang ada diatasnya.
Itulah informasi mengenai budidaya tanaman sayur ataupun buah dengan sistem hidroponik yang bisa anda terapkan di pekarangan rumah. semoga artikel ini membantu!